|
|
|
|
Pertemuan Kredo ke 3 mempelajari bersama tentang pemahaman iman yang utuh akan ALLAH PUTRA sehingga kita menyatakan pengakuan iman: Aku Percaya akan Yesus Kristus, Putra Allah Yang Tunggal Tuhan Kita, yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria dengan iman mendalam, menghayatinya dengan tangguh dan teguh, dan mewartakannya dengan utuh.
Materi Pembelajaran diambil dari bahan pendalaman Paroki Mengajar dan KKGK 79-111 AKU PERCAYA AKAN YESUS KRISTUS, PUTRA ALLAH YANG TUNGGAL Tuhan kita (79-84)). Yesus dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria (85-111). KKGK lengkap
Inspirasi: Matius 1: 18-25 Kelahiran Yesus Kristus
1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam- diam.
1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
1:21 Ia akan melahirkan anak laki- laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”
1:22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
1:23 “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” –yang berarti: Allah menyertai kita.
1:24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,
1:25 tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.
KKGK 79, 80 Apa Kabar Gembira bagi umat manusia itu?
Kabar Gembira adalah pewartaan Yesus Kristus, “Anak Allah yang hidup” (Mat 16:16), yang wafat dan bangkit dari mati. Pada masa Raja Herodes dan Kaisar Agustus, Allah menepati janji-Nya kepada Abraham dan keturunannya. Dia mengutus “Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat supaya kita diterima menjadi anak” (Gal 4:4-5).
Kabar gembira adalah pewartaan Yesus Kristus, Anak Allah yang hidup, yang wafat dan bangkit dari mati. Sejak awal, para murid dikobarkan oleh semangat mewartakan- Nya agar membawa semua orang kepada iman akan Kristus. Bahkan sampai sekarang, muncullah di antara orang beriman untuk mewartakan seluruh rencana Allah dalam Pribadi Kristus dan membawa umat manusia dalam persatuan dengan Dia.
Yesus yang diwartakan itu adalah Kristus, Putra Allah yang tunggal, Tuhan kita. Yesus artinya “Allah menyelamatkan”. Yesuslah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa (Mat 1:21). Kristus (Bahasa Yunani) atau Messiah (Bahasa Ibrani) artinya “Yang Diurapi”. Dia disucikan oleh Allah dan diurapi oleh Roh Kudus untuk misi penebusan-Nya. Dia “turun dari surga” (Yoh 3:13), disalibkan dan bangkit. Dia Hamba yang menderita yang memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Mat 20:28). Yesus adalah Putra Allah dalam cara yang unik dan sempurna, Dialah yang terkasih, yang mengenal Bapa (Mat 11:27), “Anak Tunggal Allah” (1Yoh 4:9). Yesus adalah Tuhan. Artinya, Allah sebagai yang mahakuasa. Dia berkuasa terhadap alam, iblis, dosa, dan maut, terutama melalui kebangkitan-Nya. Kepada-Nya, kita harus sepenuhnya menyerahkan kebebasan pribadi kita.
Putra Allah menjadi manusia untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita, untuk mendamaikan manusia berdosa dengan Allah. Misteri kesatuan kudus kodrat Ilahi dan manusia dalam satu Pribadi Ilahi ini disebut dengan ‘penjelmaan". Yesus secara tak terpisahkan adalah sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia dalam kesatuan Pribadi Ilahi-Nya. Sebagai Putra Allah, yang dilahirkan oleh Perawan Maria," bukan dijadikan, sehakekat dengan Bapa". Dia sungguh manusia, saudara kita tetapi tetap sebagai Allah kita. Perawan Maria mengandung Putra abadi di dalam rahimnya melalui kuasa Roh Kudus tanpa campur tangan seorang lelaki, “Roh Kudus akan turun atasmu” (Luk 1:35).
Pembaharuan Iman
Iman menyatukan jiwa kita dengan Tuhan. Persatuan dengan Allah terjadi dalam baptisan, sehingga baptisan disebut sakramen iman yang pertama, yang menuntun seseorang pada keselamatan (lih. Mrk 16:16). Inilah sebabnya Rasul Paulus menegaskan bahwa tanpa iman tidak ada seorangpun yang berkenan kepada Allah (lih. Ibr 11:6).